Jika
seorang muslim dan muslimah pernah berbuat dosa-dosa besar atau dosa yang
paling besar, maka segeralah bertaubat. Tidak ada kata terlambat dalam masalah
taubat, pintu taubat selalu terbuka sampai matahari terbit dari barat.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT selalu membuka tanganNya di
waktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari,
dan Allah membuka tanganNya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang
melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga matahari terbit dari
barat”. (Hadis riwayat Muslim)
Hadis ini dan hadis yang lainnya menunjukkan, bahwasanya Allah sentiasa memberi ampunan di setiap waktu dan menerima taubat setiap saat.
Dia selalu mendengar suara istighfar dan mengetahui taubat hamba-Nya, bila-bila
saja saja dan di mana saja.
Oleh kerana itu, jika manusia mengabaikan perkara taubat ini dan lengah dalam
menggunakan kesempatan untuk mencapai keselamatan, maka rahmat Allah nan luas
itu akan berbalik menjadi malapetaka, kesedihan dan kepedihan di padang
mahsyar.
Hal ini tak ubahnya seseorang yang sedang kehausan, padahal di hadapannya ada
air bersih, namun ia tidak dapat menjamahnya, hingga datanglah maut menjemput
sesudah merasakan penderitaan haus tersebut.
Begitulah gambaran orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka. Pintu rahmat
sebenarnya terbuka lebar, tetapi mereka enggan memasukinya. Jalan keselamatan
sudah tersedia, namun mereka tetap berjalan di jalan kesesatan.
Dan apabila tanda-tanda kiamat besar telah tampak, yakni matahari sudah terbit
dari barat. Kematian sudah di ambang pintu, yakni nyawa sudah berada di
tenggorokan, maka taubat tidak lagi diterima.
Allah SWT berfirman: "Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah
kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau datangnya
siksa Rabb-mu atau kedatangan beberapa ayat Rabb-mu. Pada hari datangnya
beberapa ayat Rabb-mu, maka iman seseorang sudah tidak lagi berguna, yang
sebelumnya itu tidak pernah beriman atau selama dalam imannya itu dia tidak
pernah melakukan kebajikan. Katakanlah: “Tunggullah, sesungguhnya Kami akan
menunggu”. (Surah Al An’am, ayat 158)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: “Taubat itu bukanlah bagi orang-orang yang
berbuat kemaksiatan, sehingga apabila kematian telah datang kepada seseorang di
antara mereka lalu ia berkata: “Sungguh sekarang ini aku taubat” dan tidak
(pula diterima taubat) orang-orang yang mati dalam keadaan kafir. Bagi mereka
Kami sediakan siksa yang pedih”. (Surah An Nisa, ayat 18).
Dalam sebuah hadis: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama
(roh) belum sampai di halkum”.
No comments:
Post a Comment